Toge Goreng Pak Inin Kota Bogor

Jika anda ke kota Bogor, di kota ini ada kuliner khas yang layak untuk dicicipi,  namanya toge goreng. sama seperti toge goreng di beberapa daerah lain, seperti di  Citayam, Bojong Gede, Parung atau bahkan Parung Panjang, kuliner semacam ini juga ada dan umumnya dipikul oleh penjualnya. Untuk di kota Bogor sendiri juga banyak dijajakan di setiap sudut kota ataupun juga di lingkungan pasar atau seputaran stasiun kereta. Namun ada satu penjual toge goreng yang mudah ditemui, yakni Toge Goreng Pak Inin yang berlokasi di Jl. Ir H Juanda, Gang Sukalaya tepat disamping kanan hotel Royal Bogor.


Gg.Sukalaya Bogor

Karena kebetulan saya menginap di Hotel Royal, tentu saja, saya tinggal melangkah keluar lobby hotel sudah sampai di lokasi penjualan. Karena lokasinya di pinggiran sebuah gang samping kanan hotel, maka bangunan yang digunakan tidak permanen, namun Toge Goreng Pak Inin ini cukup terkenal dan bahkan banyak tamu hotel yang menjadi pelanggan nya. 

Awalnya saya ragu, namun teman yang sudah terbiasa menikmati toge goreng meyakinkan saya, bahwa Toge Goreng Pak Inin ini enak dan bisa menjadi menu sarapan pagi. Setelah saya mencoba, ternyata memang enak dan cocok dengan selera masyarakat umumnya. Meskipun disebut toge goreng, namun untuk memasaknya tidak menggunakan minyak, melainkan cukup dengan air saja. Kemudian toge ini diberi tambahan potongan tahu dan oncom. Namun jika anda mau, bisa ditambahkan mie basah kedalamnya. Kemudian ketika akan disajikan, toge goreng ini disiram dengan tauco dan di lengkapi kerupuk diatasnya. Enak dan menyehatkan.


Pak Inin

Memasak toge goreng

Selain itu, untuk menikmati toge goreng, pak Inin juga menyediakan lontong sebagai pengganti nasi. Lontong yang dibuat tidak menggunakan daun pisang untuk membungkusnya, tapi pak Inin lebih suka menggunakan pembungkus daun patat. “Daun patat itu seperti apa pak?”, tanya saya karena tidak faham dengan daun patat. Pak Inin pun langsung menunjuk tanaman yang ada di pekarangan kantor sebelah, kebetulan disitu ada sejenis tanaman ganyong. “itu, sejenis daun ganyong” katanya.

Toge Goreng Pak Inin memang sudah dikenal banyak orang, sehingga banyak pecinta kuliner yang menulis dan mengulas toge goreng buatannya di berbagai blog dan media. Menurut pak Inin, toge goreng nya seringkali dipesan oleh pimpinan BUMN untuk acara buka puasa atau untuk acara open house pada Hari Raya Idul Fitri.


Masakan Toge goreng

Sambil makan, saya bertanya ke pak Inin soal toge goreng ini. Pak Inin pun dengan senang hati menceritakan perjalanan usahanya sejak awal buka hingga hari ini. Menurut pak Inin yang ditemani anaknya bernama Sulaiman, mengatakan bahwa waktu pertama kali jualan dimulai pada tahun 1965 di Pasar Bogor jalan Otista, kemudian pindah ke depan kantor kas negara. Karena mau dibangun, pak Inin memindahkan usahanya ke dekat BTN. Kemudian pindah lagi ke BTM tahun 1972, dan terakhir pindah ke lokasi yang sekarang pada tahun 1985.

Kerupuk dan sambal toge goreng

Jika melihat usia, nampaknya pak Inin ini memang sudah tidak terbilang muda lagi, di usia yang nyaris 80 tahun, ternyata tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berjualan. Kakek beranak 2 dan cucu 12 ini ternyata sudah menyiapkan generasi penerusnya. Salah satu anaknya yang bernama Sulaiman ternyata sudah membantu pak Inin berjualan toge goreng setiap hari.


Toge goreng pak Inin buka setiap hari mulai jam 08.00 hingga jam 15.00 dan selalu laris, tapi yang paling paling laris adalah penjualan pada hari sabtu dan minggu karena bisa menghabiskan sekitar 100 porsi perhari nya. Namun sejak tiga bulan terakhir ini, pak Inin memutuskan untuk libur tiap hari Senin. Mengenai harga, yang jelas sangat terjangkau hanya Rp.16.000 per porsi, jika ditambahn krupuk jadi Rp.21.000,- Nah, bagi anda yang kebetulan berada di kota Bogor dan berminat mencicipi, silahkan mencoba. (Maret 2019)***


1 komentar: