Bangunan besar ini bernama los, karena biasa digunakan untuk
kepentingan pengeringan tembakau maka disebut “los tembakau”. Bangunan nya
terbuat dari anyaman bambu atau disebut gedek atau disebut juga kepang,
sedangkan untuk atapnya digunakan dedaunan kering seperti daun tebu yang banyak
terdapat di sekitarnya. Los tembakau banyak terdapat dikawasan pedesaan
tepatnya di areal persawahan di wilayah kabupaten Klaten.
Bangunan los yang berbentuk empat persegi panjang ini relatif cukup
besar, meskipun belum tahu ukuran yang sebenarnya, diperkirakan memiliki
panjang sekitar 100 meter, lebar sekitar
20 meter dan tinggi sekitar sepuluh meter lebih, dengan lantai nya masih berupa
tanah.
Bagi
masyarakat yang tinggal di wilayah Kabupaten Klaten, bangunan los tembakau
seperti ini sudah terbiasa dilihat, atau bahkan sudah menjadi pemandangan
sehari-hari. Bangunan Los ini konon
jumlahnya mencapai puluhan atau bahkan ratusan, bahkan satu sumber menyebut
jumlah los ini mencapai lebih dari 220 buah. Tapi apakah hingga saat ini jumlah
itu masih bertahan, saya tidak tahu pasti, tapi setiap kali saya ke Klaten saya
masih melihat bangunan ini berdiri.
Setiap kali saya lewat, saya selalu menyempatkan untuk menekan tombol
camera, meskipun itu saya lakukan dari atas kendaraan yang sedang berjalan.
Pada satu kesempatan saya mencoba mendekati bangunan los ini dan mengambil
fotonya secara lebih dekat. Meskipun tidak masuk ke dalam, namun foto yang saya
dapat sudah cukup sebagai bahan dokumentasi.
Bangunan los digunakan untuk mengeringkan tembakau dalam jumlah besar,
tembakau yang berasal dari areal perkebunan atau persawahan, dikeringkan dengan
cara digantung didalam los. Hal ini dilakukan karena tembakau tidak dikeringkan
langsung dengan cara dijemur dibawah sinar matahari. Penggunaan los ini dimaksudkan agar tembakau
menjadi kering namun tetap dengan kualitas yang baik.
Bangunan los yang sering saya lihat adalah los yang terdapat di areal
persawahan di barat kota kecamatan Wedi. Bangunan los ini berada tidak jauh
dari jalan yang menghubungkan Srowot dengan Wedi. bila berkendara dari arah
kota Yogya atau dari dari bandara Adi Sucipto, setelah menyusuri jalan raya
Yogya Solo kearah Klaten, kita bisa berbelok kearah kanan di simpang Srowot.
Tidak terlalu jauh kita akan melintasi rel kereta dan stasiun Srowot, maka
jalan selanjutnya adalah menuju Wedi, sebelum masuk kota Wedi disitu ada los
tembakau disisi utara jalan.
Keberadaan los tersebut sebenarnya sangat menarik, terutama bagi para
pendatang yang bermaksud mengadakan kunjungan wisata. Melalui wisata los ini
wisatawan akan dapat mengetahui bagaimana sejarah perkebunan tembakau dan
keberadaan perusahaan perkebunan yang ada sejak jaman Belanda dahulu. Wisata
tembakau bisa menjadi alternatif kunjungan wisata di kabupaten Klaten. *** (Feb
2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar