Mengunjungi museum Kesultanan
Bulungan di Tanjung
Palas, bagi saya merupakan kunjungan kali kedua, suasana dan kondisi nya masih
tetap sama seperti 10 tahun yang lalu ketika saya pertama datang kesini. Tidak
ada perubahan yang signifikan, kondisi museum masih tetap sama. Pintu museum juga
nampak terkunci dan tak ada seorang petugaspun yang menjaga sehingga sulit
rasanya untuk memperoleh informasi secara langsung tentang museum ini.
Tiga meriam menghiasi halaman depan
Museum kesultanan Bulungan terletak
di kecamatan Tanjung Palas masuk dalam wilayah kabupaten Bulungan, yang
lokasinya berseberangan dengan Kota Tanjung Selor. Untuk mencapai Tanjung
Palas, tersedia sarana penyeberangan rakyat yang cukup murah yakni dengan
menaiki perahu tambang. Dengan perahu ini, kita bisa cepat sampai dan hanya
memerlukan beberapa menit saja sudah sampai di Tanjung Palas. Jika menggunakan
kendaraan bermotor roda dua atau roda empat, maka harus melalui jalan memutar yang
cukup jauh, mungkin sekitar 10 kilometer atau bahkan lebih dengan kondisi jalan
yang sebagian besar kurang baik.
Sebagian jalan menuju Tanjung Palas rusak dan berdebu
Jembatan Sungai Kayan
Museum Kesultanan Bulungan dikelola oleh yayasan
Awalnya saya mengira museum ini
dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bulungan, tapi ternyata tidak, karena
didepan museum terpampang sebuah papan nama pengelola museum, yakni “Yayasan
Museum Kesultanan Bulungan” yang dilengkapi dengan nomor akte notaris dan no
telepon yayasan.
Gedung Kesenian Rakyat Tanjung Palas
Disebelah kanan museum berdiri sebuah
bangunan yang lebih besar yang terbuat dari kayu ulin, bangunan tersebut
merupakan sebuah Gedung Kesenian Rakyat Tanjung Palas. Sejauh ini tidak ada
data ataupun keterangan tentang gedung ini. Tidak ada petugas, tidak ada brosur
dan tidak ada petunjuk apapun kecuali nama dari gedung itu sendiri. Didepan
gedung kesenian tampak anak2 perempuan sedang bermain-main, bernyanyi dan
beberapa diantaranya sedang belajar mengendarai sepeda motor. Saya menghampiri
mereka dan mengatakan kalau saya ingin duduk disitu di tengah-tengah mereka dan
foto bersama.
Pagar depan museum
Pintu Gerbang Museum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar