Pada bulan Oktober
2017 lalu, saya kembali mengunjungi Canberra ibukota negara Australia untuk
kedua kalinya. Sebelumnya saya juga pernah ke Canberra sekitar 12 tahun lalu dan
tinggal di kota ini
selama 1 minggu. Kondisi kota Canberra saat itu terkesan sangat sepi, sedangkan
keramaian hanya terlihat di daerah perbelanjaan yang berada di pusat kota,
selebihnya hanya gedung-gedung perkantoran dan perumahan penduduk. Hal ini
tentu saja sangat berbeda dengan Sydney ataupun Melbourne, yang menjadi kota besar
di Australia.
Canberra memang jauh
lebih sepi, ya..... maklum saja, Canberra memang bukan daerah pertumbuhan ekonomi, tapi
ibukota pemerintahan. Sejak awal pendiriannya, Canberra memang dirancang
sebagai ibukota Australia dengan letak yang cukup jauh dari pantai. Dengan
demikian kota ini lebih tenang dan jauh dari kesibukan ekonomi kota besar, dan
rasanya cocok untuk dijadikan sebagai tempat belajar.
Parliament House
Kota Canberra
Ketika saya datang
kembali Oktober lalu, suasana di Canberra menurut saya nampak sudah agak berubah,
sudah mengeliat dan lebih berkembang, dan di beberapa tempat nampak ada
pembangunan baik gedung maupun sarana transportasi kota, sepintas saya melihat
ada juga pembangunan jalur transportasi kereta seperti MRT. Jalan-jalan di kota Canberra nampak
lebar dan kendaraan juga tidak terlalu padat meskipun terdapat banyak lampu
merah. Semuanya masih nampak seperti dulu, pohon-pohon yang menghijau, teduh
dan sejuk, nyaman untuk berjalan kaki. Meskipun sudah tidak musim dingin lagi,
namun udara di Canberra masih cukup dingin dan harus mengenakan jaket. Kecuali
beberapa mahasiswa Indonesia yang bertemu di Canberra nampak tenang meskipun
hanya mengenakan kaos pendek, mungkin
sudah
terbiasa dengan suhu di Canberra.
Karena Canberra
adalah kota pemerintahan dan tidak tersedia banyak destinasi wisata, namun ada
beberapa tempat yang layak untuk dikunjungi seperti taman-taman kota, Museum
War Memorial, National Gallery of Australia, atau bisa juga naik ke puncak bukit “mount Ainslie”,
dimana kita bisa melihat kota Canberra dari ketinggian. Selain itu, ada juga tempat menarik yang
bisa dikunjungi oleh publik yakni Gedung Parliament House.
Pada kunjungan
pertama ke Canberra tahun 2005, saya berkesempatan mengunjungi Parliament House
hingga kebagian dalam dan menyaksikan rapat yang saat itu sedang berlangsung. Sekarang,
saya kembali mendapat kesempatan yang
sama untuk berkunjung ke tempat yang sama.
Pada kunjungan ke Parliament house kali ini, saya mendapat kesempatan
untuk berkeliling dan melihat beberapa ruangan yang boleh dimasuki oleh
masyarakat umum. Meskipun Parliament House bukan obyek wisata murni, namun kunjungan masyarakat
umum baik dari dalam negeri Australia maupun wisatawan asing terlihat banyak
yang datang berkunjung ke Parliament House.
Ketika sudah sampai
di depan gedung yang megah tersebut suasananya terlihat sepi, tidak banyak
orang yang berlalu lalang atau orang-orang yang bergerombol. Ketika kendaraan
pengunjung mencapai gedung, maka seluruh kendaraan yang datang langsung masuk
ke basement, baik kendaraan pribadi maupun bus umum semua parkir di basement.
Setelah turun dari kendaraan, pengunjung bisa menaiki tangga dan naik keatas ke
lobby utama. Sebelum memasuki gedung, tentu saja para pengunjung harus melalui pemeriksaaan
dg mesin scanner serta harus menyiapkan paspor untuk ditunjukkan kepada petugas
keamanan yang menjaga di pintu masuk.
Sesampainya didalam
di lobby utama gedung kita akan melihat adanya dua buah tangga dikiri dan kanan
ruangan, dan jika lurus kedepan akan terlihat ruangan aula yang yang cukup
luas. Sedangkan disisi tangga sebelah kiri, terdapat satu ruangan yang banyak
dikunjungi yakni parliament shop, disitu banyak dijual berbagai macam cendera
mata dan oleh-oleh yang bercirikan parliement house, seperti gantungan kunci,
ballpoint atau pernak-pernik lainnya yang bisa dijadikan kenang-kenangan. Masih
disamping tangga sebelah kiri itu disana ada petugas yang siap melayani
keperluan pengunjung, tempat melapor kedatangan terutama bagi rombongan yang
sudah ada perjanjian sebelumnya.
Setelah menunggu
sekitar 20 menit, datang seorang petugas yang memperkenalkan diri sebagai pemandu dan mengajak para pengunjung untuk
berkeliling gedung yang dimulai dengan memasuki aula dilantai tersebut. Gaya
bicaranya lancar, riang dan penuh canda, setiap kalimat atau penjelasan selalu
diakhiri dengan kalimat canda, dan tentu saja seluruh pengunjung yang
dipandunya jadi tertawa dengan humor dengan gayanya.
Berjalan berkeliling,
hingga ke atap gedung, merupakan pengalaman tersendiri, karena bisa merasakan
bahwa gedung lembaga negara seperti Parliament House ternyata juga merupakan
gedung yang juga terbuka untuk dikunjungi oleh masyarakat umum. Gedung ini
merupakan gedung Parliament House yang baru, yang pembangunannya dimulai pada
tahun 1981 setelah melalui perdebatan untuk menentukan lokasi pembangunannya, yang
ternyata dibangun tidak jauh dari lokasi gedung Parrliament yang lama. Bangunan gedungnya
sangat berbeda bila dibandingkan dengan gedung yang lama, karena disain prinsip
dari struktur bangunan gedung baru ini didasarkan pada bentuk boomerang yang
merupakan senjata tradisional masyarakat Oborigin dan disain nya dibuat oleh
arsitek Mitchell/Giurgola dan diresmikan oleh Ratu Elizabeth II, pada 9 Mei
1988.
Dalam ruangan gedung
yang cukup megah tersebut, terdapat sekitar 4.700 ruangan yang mayoritas nya
bisa dikunjungi oleh publik. Selain ruang sidang yang dipergunakan untuk acara
resmi, juga terdapat banyak ruang pameran seperti, Behind the making of Black
Diggers: the untold story, Enlighten (pameran tentang kebudayaan), First
Landing to Last Post: contemporary perspectives on 100 years of service
(pameran kesenian Australia mulai dari lukisan, fotografi hingga sculpture),
dan juga magna charta place yang menampilkan sebuah dokumen penting yang
dikeluarkan King John of England pada tahun 1215 tentang persetujuan pembatasan
kekuasaan Raja Inggris.
Setelah berkeliling ke
berbagai ruangan di dalam Gedung Parliament House, pemandu mengajak naik lift
hingga ke atap gedung, disana pengunjung bisa berfoto dan mengambil pemandangan
kota Canberra dari atap gedung. Selesai berkeliling dan berpamitan kepada
pemandu, satu persatu pengunjung keluar gedung menuju halaman depan, namun
sebelum menuruni tangga menuju basement tempat parkir kendaraan, pengunjung
masih bisa berfoto ria di halaman depan dengan latar belakang gedung Parliament
House. Nah bagi anda yang kebetulan sedang berada di kota Canberra, silahkan
mengunjungi Parliament House tentunya dengan tatacara dan persyaratan yang
sudah ditentukan, yang pasti jangan lupa membawa pasport. (Oktober 2017) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar