Mi Lethek mBah Mendes Yogyakarta


Hampir di setiap sudut kota Yogyakarta, pasti akan kita temui aneka kuliner khas kota ini. Selain gudeg, sate-tongseng, tentu saja masih banyak jenis kuliner yang lain yang juga menarik untuk dicicipi. Jika sate dan tongseng lebih banyak disajikan pada siang hari, maka bakmi umumnya lebih banyak disajikan pada malam hari.  Salah satu penjual bakmi yang terkenal di Yogya ini adalah mi lethek. Mi lethek ini dipromosikan dengan mengusung nama “warung mi lethek mBah Mendes” yang menyediakan aneka masakan bakmi, dan yang menjadi andalan nya adalah mi lethek.

Mi lethek mBah Mendes


Penggunaan nama “lethek” adalah menyesuaikan wujud bakmi yang penampilannya berwarna alami sehingga terlihat dekil dan terkesan tidak bersih. Sehingga digunakan nama yang pas dengan wujudnya lethek. Kata “Lethek” dalam bahasa Jawa memiliki arti yang kira-kira dekil atau kotor. Apakah bakmi yang digunakan memang kotor ....? tentu saja tidak, nama lethek semata-mata mengacu pada penampilan dan warna bakmi yang terlihat berwarna pucat sehingga lebih pas bila disebut dengan kata “lethek”.


Sedia ayam goreng


Mi lethek ini dimasak dengan menggunakan anglo atau tungku arang sehingga memberikan aroma yang lebih sedap. Ada bau khas dari api arang yang digunakan, sehingga bisa menambah cita rasa bakmi menjadi lebih nikmat. Penggunaan anglo tentu untuk memberikan tambahan aroma, namun bagi mereka yang ahli kuliner mungkin saja aroma ini bisa menjadi bagian yang sangat penting.  Sebenarnya selain dengan tungku arang bisa juga digunakan tungku kayu bakar, tapi mungkin malah menjadi tidak efisien. Hanya saja dalam memasak bakmi, yang berperan dalam rasa tentunya bumbu yang digunakan, harus pas dan sesuai dengan porsi.

Warung mi lethek

Ketika dihadapan saya sudah tersedia 1 porsi mi lethek, saya pun segera memperhatikan bentuk mi yang disajikan. Ternyata betul-betul jelek, dekil alias lethek. Tapi begitu disendok dan dicicipi, wow ...... ternyata nikmat. Rasanya jauh lebih enak dari nama yang disandangnya. bakmi nya lethek tapi rasanya nikmat. Penasaran .....? boleh dicoba jika anda suatu saat nanti berada di kota Yogya, anda bisa mencicipi. Sedangkan bagi anda yang sudah pernah kesini mungkin bersama teman atau kolega, tentu anda bisa datang lagi beserta anggota keluarga.

Mi godog

Mi goreng

Mengetahui dan berkunjung untuk pertama kalinya kesini, bukan karena kebetulan atau browsing, tapi karena diajak teman lama yang tinggal di Yogya dan sudah lama tidak ketemu. Sore itu kebetulan saya sedang tugas di kota yogya, seorang teman dari komunitas otomotif Terios menelpon dan mengajak saya untuk keluar makan malam. Mas Ali Lee bersama keluarganya datang menjemput saya di hotel Platinum Adisucipto tempat saya menginap. Awalnya saya tidak tahu mau diajak kemana? Ternyata kemudian saya ketahui bahwa saya diajak kuliner di warung mi lethek ini.

Daftar harga

Dari hotel Platinum yang terletak diseberang bandara, mobil yang dikendarai mas Ali berjalan lurus kearah barat menuju ke pusat kota Yogya. Mobil Terios warna biru yang yang penuh tempelan stiker club otomotif tersebut, sesampainya di persimpangan lampu merah, mobil belok kanan menuju arah Ring Road Utara. Setelah melewati Ring Road beberapa saat, akan terlihat Lotte Mart di sebelah kanan jalan tepat di tikungan. Setelah itu, saya perhatikan mobil nya balik arah, menuju ke lokasi Lotte Mart tadi. Nah ......., ternyata lokasi “warung mi Lethek mBah Mendes” ini tepat berada disebelah utara Lotte Mart.  



Kopdar lintas komunitas

Akhirnya sore itu kami menikmati mi lethek yang tidak lethek, dan juga memesan menu lainnya sesuai selera. Selain bakmi, ternyata warung mBah Mendes ini juga menyediakan aneka masakan lainnya, sayur terong, sayur kluwih, bakwan jagung, iwak kali, ayam goreng dan sebagainya. Selain itu juga ada menu spesial yang tak kalah nikmat nya, yakni pisang goreng yang digoreng  secara dadakan. Sambil makan pisang goreng, silaturahmi pun semakin guyub ketika mas Dana rekan dari komunitas otomotif ERCI Yogyakarta, juga datang untuk bergabung. (November 2018}***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar