Bakmi Jowo Mas Tri Pandan Simping Klaten

Penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA216 dari Jakarta menuju Yogyakarta yang sedianya boarding pukul 17.50 melalui gate 16 pindah ternyata harus pindah ke gate 13 kemudian boading molor sedikit menjadi pukul 18.00 WIB. Tak masalah buat saya boarding hanya molor sekitar 10 menit. Tapi ternyata setelah boarding dan pesawat berjalan menuju arah landasan pacu, antrian pesawat untuk take off begitu panjang. Alhasil pesawat baru bisa lepas landas dari landasan lebih dari setengah jam kemudian. Kondisi normal, penerbangan dari bandara Sukarno-Hatta ke bandara Adi Sucipto Yogya ditempuh sekitar 50 menit, dan pesawat yang saya naiki ini akhirnya mendarat di bandara Adisucipto sekitar pukul 19.50 WIB. 

Setelah mendarat, karena tanpa membawa bagasi dan hanya tas kecil saja berisi satu stel baju pengganti, maka saya bisa langsung keluar terminal bandara dan langsung ke tempat parkir. Saya berdiri menunggu kendaraan yang sudah saya pesan sejak tadi pagi untuk mengantar saya malam ini menuju kota Klaten. Dalam perjalanan ke Kota Klaten perut terasa lapar, maklum belum sempat makan meskipun didalam pesawat sempat makan roti yang dibagikan oleh pramugari. Namun karena sejak siang belum terisi tetap saja cepat lapar lagi. Ingin rasanya makan malam dengan tongseng Kambing yang banyak dijajakan oleh warung-warung disepanjang jalan raya Yoya – Solo. Tapi ternyata tidak ada warung tongseng yang buka di malam hari, terpaksa harus cari menu yang lain.

Warung mie Jowo mas Tri

 

Ketika melewati daerah Pandan Simping yang masuk Wilayah Kabupaten Klaten, disana melewati penjual warung makan yang menjual mie jowo. Tempat nya lumayan baik dan terlihat bersih penuh tulisan warna-warni dan lampu listrik yang cukup terang.  Karena tidak faham dan tidak mengenal daerah tersebut, kendaraan tetap berjalan dan tidak berkeinginan untuk berhenti. Namun setelah melewati warung mie tadi, mas Johan, pengemudi yang mengantar saya mengatakan bahwa mie di warung itu masakannya sangat enak dan sudah menjadi langganan adik nya yang di Jakarta katanya. Okelah kalau begitu ......., tanpa banyak berfikir lagi, dari pada kelamaan nanti bisa masuk angin, akhirnya putar balik menuju lokasi penjual mie tadi meskipun sudah terlewat sekitar 2 km jauhnya.




Setelah berhenti di depan penjual mie, baru saya tahu bahwa mie Jowo ini mengusung nama Mie Jowo Mas Tri Pandan Simping 2, artinya tempat penjualan ini adalah lokasi yang ke-2 dan berada di daerah pandang Simping. Setelah turun dari kendaraan, saya masuk ke dalam warung dan nampak deretan meja lesehan di bagian kanan dan deretan meja kursi di bagian sebelah kiri jika dilihat dari pintu masuk. Karena kuatir repot sekaligus juga malas membuka sepatu, maka saya memilih tempat duduk untuk makan di sebelah kiri. Sengaja duduk agak kebelakang dan menyudut untuk mendapatkan situasi dan pandangan yang lebih luas.




Sebenarnya di tempat makan ini, meskipun mengusung nama Mie Jowo, ternyata bukan hanya menjual mie saja, melainkan berbagai ameka masakan lainnya seperti, Ayam goreng, Bebek Goreng, Rica Ayam, Sop Ayam, Cap Cay, Nasi Goreng, Magelangan, Mie Goreng, Mie Godog, Cap Jae Goreng dan Cap jae Godog. Saya baca menu satu persatu, ternyata ada Cap Cay dan ada juga Cap Jay, bedanya apa ya?. Tapi saya putuskan cepat saja bahwa saya memang lebih suka cap cay goreng, maka saya pesan cap cay goreng dan minuman Jahe Hangat. Sempat ditanya oleh pelayan yang mendatangi meja saya, “pak, cap jaenya pake tepung?” tanyanya. Saya jawab “ya mbak” saya pikir tepung nya untuk apa ya? Apa untuk mengentalkan kuahnya ? karena cap cay goreng ataupun kuah tetap saja sama-sama memakai kuah dalam penyajiannya, hanya saja yang goreng biasa kuahnya lebih sedikit.

Cap cay Jawa

Mie nyemek

Beberapa menit kemudian, makanan pun selesai dimasak dan diantarkan ke meja saya. Saya lihat sejenak ke makanan yang saya pesan tadi, lho ...... kok, cap cay nya berbeda dengan cap cay yang biasa saya makan? Tidak banyak sayuran dan kering tak ada kuah sama sekali. Oh......, mungkin ini yang dimaksud dengan pakai tepung atau tidak, ternyata ada gorengan tepung didalamnya yang semula saya kira itu kwetiauw nya. Hehehe ........., ternyata enak juga, bahkan seporsi cap cay sebanyak satu piring penuh habis juga saya makan.  Mau coba mie jowo di warung makan mas Tri ?. (Juli 2019)***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar