Mencicipi Ulu Juku di Kota Makassar



Taksi yang kami tumpangi meluncur di jalan tol dari Bandara menuju pusat kota Makassar. Hari mulai gelap dan tentu saja perut kami pun mulai terasa lapar, karena siang tadi belum terisi makan siang kecuali makanan yang disajikan di pesawat. Belum terbayang dibenak kami, malam ini setelah check in hotel mau berburu kuliner kemana. Namun salah seorang diantara kami sudah mendapatkan informasi sejak di Jakarta, katanya ada kuliner khas Makassar yang namanya “Ulu Juku”.

Selepas magrib, kami berlima meluncur ke Rumah Makan Angkasa Nikmat yang terletak di Jl. Prof.Dr.H.Abd.Basalamah No. 99 kawasan sirkuit Center Makassar dengan menggunakan taksi yang mangkal didepan hotel. Jarak dari hotel tidaklah terlalu jauh karena dari argometer taksi, biayanya hanya berkisar Rp.30.000-an saja. Sebenarnya kami semua juga tidak tahu dimana sebenarnya letak rumah makan itu, tapi sopir taksi nampaknya hapal betul dan tak sampai 20 menit sudah sampai di lokasi. 


Sambil turun dari taksi, kami melihat Rumah makan itu lumayan besar, luas dan berlantai lima. Diluarnya terpampang gambar2 menu yang ditawarkan menghiasi pagar tembok yang sekaligus sebagai penghias dinding karena kebetulan lokasi bangunannya lebih tinggi dari jalan didepannya.  Kami berjalan masuk dan menaiki tangga ke lantai dua tempat pelayanan dilakukan. Disana bejejer meja dan kursi untuk pengunjung dan disalah satu ujung ruangan itu tampak gambar dua kepala ikan dengan tulisan ulu juku.


Di rumah makan ini menu utama nya memang Ulu Juku, yakni masakan sejenis gulai kepala kakap, selain itu ada juga sop tomat juku ‘bundara’, KAGUM (kakap rasa pedas asam gurih manis, dan KASEAPE (Kakap segar asam pedaaas). Menu kepala ikan ini merupakan menu andalan meskipun di rumah makan ini juga menyediakan berbagai jenis menu makanan lainnya seperti nasi goreng, ayam goreng, cap cay, dan ‘buku barambang’.  Sesuai dengan selera pemesan, Ulu Juku ini dapat disajikan dengan kuah santan, dan bisa juga dengan kuah bening tanpa menggunakan santan. Sepintas tampilan hulu juku kuah santan tidak jauh berbeda dengan gulai kepala kakap yang biasa kita temui di Rumah Makan Padang. 

Kami berlima duduk mengitari meja bulat sambil membaca dan memperhatikan menu makanan yang tersedia. Banyak pilihan yang ditawarkan sehingga membuat teman kami yang baru pertama kali mendengar kata ulu juku menjadi bingung, menu apa gerangan? Karena tujuan kami adalah menikmati ulu juku, maka berempat sepakat memesan menu khas Makassar ini dengan jenis masakan yang berbeda, teman yang lain memilih kuah santan dan saya memilih kuah bening tanpa santan., sedang teman kami yang satunya masih memilah-milah menu dan belum menentukan pesanan, mungkin ingin melihat dulu menu yang kami pesan.  


Tentu saja menu Ulu Juku menjadi favorit kami semua, kecuali salah satu dari kami justru memilih menu lainnya, dia memilih udang goreng tepung sebagai pilihannya, meskipun akhirnya tertarik juga untuk mencicipi gulai kepala ikan khas Makassar ini. “Enak” katanya , mirip dengan gulai kepala kakap umumnya, namun agak sedikit berbeda dengan rasa gulai kepala kakap yang biasa dinikmati di Jakarta. “sayang juga ya kalau tidak ikut mencicipi” katanya

Bagi anda yang akan bepergian ke Makassar atau daerah sekitarnya, tidak ada salahnya bila mencoba dan mencicipi Hulu Juku ala Sulawesi Selatan ini. Pilihan makanan khas daerah tentu akan memberikan pengalaman baru, paling tidak sudah mencicipi kekhasan menu di daerah yang dikunjungi. Ulu Juku tentu saja bisa memberikan sensasi rasa tersendiri bagi anda yang sedang berkunjung ke kota angin mamiri ini. (Maret 2015) ***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar