Bagi para wisatawan berbagai negara
termasuk dari Indonesia yang mengunjungi negeri Cina atau Tiongkok, umumnya
selalu berkeinginan untuk bisa sampai di
tembok besar Cina (The Great Wall).
Namun setelah tembok Cina, mana lagi tempat wisata yang sangat
populer untuk dikunjungi dengan waktu terbatas? Tentunya wisatawan akan memilih
mengunjungi Kota Terlarang dan Lapangan Tien Anmen yang identik seperti
alun-alunnya kota Beijing. Tapi jangan lupa, ada satu tempat yang juga harus
dikunjungi, yakni kuil surga atau disebut dengan kuil Tien Tan yang dalam bahasa Inggris disebut Temple
of Heaven.
kuil
Tien Tan
Kuil Tien Tan merupakan salah
satu kuil yang paling indah dan paling cantik di negeri Tiongkok. Kuil ini
adalah kuil yang sangat spesial, karena konon
pada zaman dahulu kuil ini merupakan tempat ibadah nya para Kaisar Tiongkok sebagai
altar surga kaisar untuk memuja dewa langit. Kuil Tien Tan dibangun pada masa
dinasti Ming di abad ke-14 Masehi dari
tahun 1406 hingga tahun 1420. Kuil Tien Tan yang lokasinya berada di sebelah
tenggara kota Beijing ini memiliki Luas sekitar 273 hektar. Selain itu, altar
tempat berdoa juga cukup luas, dan dapat menampung cukup banyak pengunjung.
Kuil ini pada dasarnya merupakan kuil Taoisme yang tidak hanya berfungsi
sebagai tempat ibadah saja, melainkan juga sebagai altar persembahan bagi para
kaisar Tiongkok dari Dinasti Ming dan Qing. Di tempat ini para kaisar Tiongkok
memanjatkan doa kepada Dewa Langit untuk meminta agar hasil panen menjadi baik.
Loket
penjualan tiket masuk
Tiket
masuk kuil Tien Tan
Sebelum memasuki
halaman kompleks kuil Tien Tan, dari tempat parkir kendaraan kita harus
berjalan menuju tempat penjualan tiket masuk, kita melewati halaman dengan taman yang apik, bersih, luas dan tertata rapi.
Di taman tersebut ada banyak manula, mereka berkumpul, duduk-duduk
sambil bermain kartu atau mahyong, atau membuat kerajinan tangan yang hasil bisa
mereka dijual kepada wisatawan. Ada juga sekelompok manula yang melakukan olah
raga Taichi, dan ada pula sekelompok manula lainnya asik bergurau dan
berbincang. Tidak Cuma itu, tapi masih ada lagi remaja yang berolahraga seperti
sepak takraw, tapi bolanya dari bulu ayam yang dioper kepada lawan mainnya.
Bermain sepak takraw
Taman apik dan bersih
Setelah berjalan melalui
taman-taman yang sejuk dan indah, akhirnya sampai di kuil bersejarah tersebut. Kuil Tien Tan
merupakan situs warisan dunia yang sudah diakui oleh UNESCO pada tahun 1998
sebagai “World Heritage” dan tetap dirawat dengan baik hingga saat ini.
Beberapa bagian dari bangunan
memang sudah mengalami renovasi yang
tentunya
dilakukan dengan
sangat detail dan teliti mengingat tingkat kerumitan arsitekturnya yang cukup tinggi. Konon pembangunan kuil ini
juga mengikuti arsitektur kuno yang berdasarkan fengshui dan arah mata angin
agar selalu membawa keberuntungan.
Wisatawan Indonesia di Kuil Tien Tan
Material bangunan kuil dibuat dengan kayu dan tidak menggunakan paku, atau lebih tepat menggunakan pasak dan memang dibuat untuk anti gempa. Sedangkan atap kuilnya menggunakan bahan keramik berwarna biru. Untuk dinding dan tiangnya digunakan warna merah gelap dengan sedikit sentuhan warna keemasan. Kuil ini tentunya menjadi kuil yang paling indah yang dapat dikunjungi di Beijing. Dari beberapa literatur dikatakan bahwa untuk merenovasi kuil langit dibutuhkan dana sebesar 6 juta US dollar, cukup besar bukan? Namun biaya sebesar itu tentunya terbayarkan dengan banyaknya kunjungan wisawatan dari berbagai negara yang datang setiap hari.
Bagi anda yang sedang
melakukan perjalanan ke kota Beijing dengan waktu terbatas karena tugas
pekerjaan misalnya, jangan lupa jika ada waktu bisa mengunjungi obyek wisata
yang satu ini. Selain mengunjungi tembok besar dan kota terlarang dan juga lapangan
Tien Anmen, maka kunjungan berikutnya harus dipastikan untuk tidak lupa mengunjungi
kuil Tien Tan. Apalagi Kuil Tien Tan juga menjadi salah satu obyek wisata
favorit sekaligus sebagai ikon kota Beijing atau bahkan sekaligus juga menjadi
salah satu ikon negara Tiongkok. (Oktober 2014)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar