Rawon Gajah Mada Sidoarjo


Kali ini saya kembali mengunjungi kota Sidorjo setelah dua tahun lalu saya juga berkunjung ke kota ini. Jika sebelumnya saya menikmati rujak cingur dan melihat sisa-sisa lumpur Lapindo, maka kunjungan saya kali ini saya sengaja menginap di Sidoarjo sehingga bisa melihat kehidupan malam di sekeliling kota. Malam itu seorang teman datang dan mengajak saya untuk menikmati kuliner yang cukup terkenal di Sidoarjo, meskipun tempat nya cukup sederhana tapi rasanya cukup enak dan bisa dinikmati dengan suasana malam kota Sidoarjo. Tidak mengecewakan kata teman saya meyakinkan. Akhirnya saya setuju dan meluncur menuju tempat yang ditawarkan tadi. Sebuah warung tenda di pinggir jalan Gajah Mada di pusat kota Sidoarjo. Lokasi nya di kawasan yang lumayan ramai dan tidak terlalu jauh dari hotel tempat saya menginap.



Malam itu saya pesan satu porsi nasi rawon, yang disajikan dalam piring yang sduah dicapur dengan kuah rawon dan diberi potongan daging dan tentu saja ada sayuran toge/kecambah dan juga ada sepotong tempe goreng atau sesuai dengan permintaan. Harga satu porsi rawon dihargai sebesar Rp.24.000,- telur seharga Rp.5.000,- sedangkan untuk tempe free alias gratis. Jika kita ingin menambah lauk dikenakan tambahan harga Rp.16.000. Untuk minuman tersedia air jeruk dan teh, masing-masing dihargai Rp.8.000 untuk minuman jeruk dan Rp.4.000. untuk minuman teh.

Nasi rawon


Usaha rawon yang dikelola pak Dimas Rahmat ini cukup ramai dan merupakan usaha warisan yang sudah ada sejak lama. Menurutnya, usaha ini sudah dirintis sejak tahun 1945 oleh neneknya. Wah ..... cukup lama juga ya ?, sudah seusia republik tercinta rupanya. Sedangkan pak Dimas Rahmat merupakan generasi ketiga dan sudah mengelola usaha ini sejak tahun 2000.

Dalam satu malam, usaha penjualan nasi rawon ini bisa menghabiskan sebanyak tiga (3) termos nasi besar dengan ukuran sekitar 12 kg, dan semuanya habis. Bahkan pada hari Jumat sampai minggu bisa menghabiskan sampai 4 termos nasi.  Hanya pada hari Senin saja yang pengunjungnya agak sepi katanya. Selain menjual nasi rawon yang menjadi andalan menu utamanya, juga tersedia menu lain seperti nasi campur oseng yang dihargai sebesar Rp.24.000,- dan lauk lainnya seperti daging, mie, srundeng, perkedel dan beberapa menu lainnya.


 Kawasan kakilima jalan Gajah Mada Sidoarjo

Berjualan makanan seperti nasi rawon ini memang cukup repot, sehingga memerlukan banyak tenaga untuk bisa membantu mulai dari memasak hingga menyanjikan kepada pelanggan. Saat ini menurutnya ada sebanyak 12 orang pegawai, baik yang ikut di tempat penjualan maupun yang ada di rumah. Di tempat penjualan, ada 9 orang yang siap melayani pelanggan, dan sisanya bekerja di dapur. Warung pak Dimas ini, buka setiap hari mulai jam 21.30 hingga dini hari. Warung nya memang selalu buka di malam hari karena harus menunggu toko-toko di jalan Gajah Mada tutup terlebih dahulu, kemudian penjualan baru tutup sekitar jam 03.00. Kalau bulan puasa, dibuka mulai pukul 22.00 dan tutup pada saat sahur.

Nah bagi anda yang suka kuliner malam, jika berkunjung ke kota Sidoarjo bisa mencoba kuliner di sepanjang jalan Gajah Mada, dan salah satunya yang cukup terkenal adalah nasi rawon Gajah Mada. Namun bagi anda yang tidak menyukai daging, masih bisa memilih kuliner lainnya, seperti ikan ataupun ayam yang banyak tersedia di seputaran jalan Gajah Mada. (Desember 2017)***




Tidak ada komentar:

Posting Komentar